Siklus Akuntansi dan Cara Kerjanya

8 Maret 2024 oleh
KJA Konsultama Indonesia
| Belum ada komentar

Proses akuntansi adalah serangkaian langkah yang dilakukan untuk merekam, mengklasifikasikan, dan menyajikan informasi keuangan suatu entitas. Proses akuntansi diatur oleh standar yang berlaku, yang bertujuan untuk menciptakan transparansi, konsistensi, dan keandalan informasi keuangan. Saat ini kami akan membahas tahapan-tahapan dalam proses akuntansi sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia.

1.   Identifikasi Transaksi Keuangan  

Siklus akuntansi dimulai dengan identifikasi setiap transaksi keuangan yang terjadi selama suatu periode. Transaksi ini dapat berupa penjualan, pembelian, pembayaran, atau transaksi keuangan lainnya yang memengaruhi keuangan entitas.

2.   Analisis transaksi

Selanjutnya menganalisis transaksi yang terjadi tentang pengarruhnya dalam keuangan perusahaan. Pada sistem pencatatan selalu menggunakan double system, atau setiap transaksi keuangan akan memberikan pengaruh pada posisi keuangan di debit dan kredit.

3.   Penyusunan Jurnal

Setelah transaksi dianalisis kemudian dicatat dalam jurnal umum. Jurnal umum mencatat setiap transaksi dalam format debet dan kredit untuk masing-masing akun yang terpengaruh. Hal ini membantu dalam mempersiapkan laporan keuangan. Pencatatan jurnal ini harus dicatat secara berurutan dan teliti.

4.   Penyusunan Buku Besar

Informasi dari jurnal umum selanjutnya disusun dalam buku besar. Buku besar memuat catatan rinci tentang setiap transaksi, termasuk saldo awal, transaksi, dan saldo akhir setiap akun.

5.   Menyusun neraca saldo dan jurnal penyesuaian

Neraca saldo berisikan daftar saldo dari masing-masing rekening pada buku besar pada periode tertentu dengan jumlah yang sama pada buku besar.

Bila dalam suatu kondisi ternyata terdapat transaksi yang belum tercatat atau ditemukan ada kesalahan dalam neraca saldo, maka wajib untuk melakukan pencatatan dalam jurnal penyesuaian.

Penyusunan Jurnal penyesuaian ini prosesnya juga sama dengan penjurnalan pada umumnya.

6.   Penyusunan Laporan Keuangan

Pada tahap ini akan menyusun laporan keuangan utama, yaitu neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas. Neraca mencerminkan posisi keuangan pada suatu titik waktu, laporan laba rugi memberikan informasi tentang performa keuangan selama periode tertentu, dan laporan arus kas memberikan gambaran aliran kas selama periode waktu tersebut.

7.   Manyusun jurnal penutup

Jurnal Penutup disusun diakhir periode akuntansi dengan menutup rekening laba rugi. Untuk menutup rekening tersebut, caranya bisa dengan membuat nihil nila rekening. Tujuan dibuat jurnal penutup adalah untuk melihat aliran pada sumber selama periode akuntansi tersebut berjalan.

8.   Menyusun jurnal pembalik

Proses penyusunan Neraca Saldo dan Jurnal Pembalik ini tidak wajib, boleh dilakukan atau tidak.

Neraca Saldo pada tahap ini berisikan saldo rekening permanen dari rekening buku besar setelah Jurnal Penutup. Sementara Jurnal Pembalik dibuat agar proses pencatatan beberapa transaksi tertentu, terutama yang selalu berulang, bisa lebih sederhana.

Proses akuntansi sesuai dengan standar yang berlaku di Indonesia melibatkan serangkaian tahapan yang sistematis untuk mencatat dan menyajikan informasi keuangan. Dengan mengikuti Standar Akuntansi Keuangan, entitas dapat memastikan bahwa laporan keuangannya dapat dipercaya, transparan, dan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku di Indonesia. Keberhasilan dalam penerapan proses akuntansi ini akan memberikan manfaat baik bagi entitas itu sendiri maupun pihak-pihak yang berkepentingan.


Share post ini
Arsip
Masuk untuk meninggalkan komentar